Senin, 13 September 2010

Bawang Putih

Kalau dengar bawang putih, mungkin yang terbayang adalah bau mulut yang mengganggu. Padahal bawang putih adalah salah satu dari tanaman obat yang banyak manfaatnya, sehingga dijuluki “umbi seribu khasiat”. Sesungguhnya zat apa yang terkandung didalamnya? Benarkah makin tajam aromanya berarti makin tinggi khasiatnya?
Tanaman dengan nama latin “Allium sativum” ini termasuk bumbu dapur yang sangat popular di Asia. Ia memberikan rasa harum yang khas pada masakan, sekaligus menurunkan kadar kolesterol yang terkandung dalam bahan makanan yang mengandung lemak. Maka jangan heran jika pada masakan Cina, Korea dan Jepang banyak menggunakan bawang sebagai bumbu utamanya.
Bawang putih telah digunakan sebagai obat selama ribuan tahun. Bahkan 3000 tahun SM, para pujangga Cina telah menguji dan menulis manfaat bawang putih! Cendekiawan Yunani kuno Aristoteles juga telah menguji bawang putih pada tahun 335 SM untuk digunakan sebagai pengobatan.Tulisan Mesir kuno mencatat bahwa bawang putih diberikan pada para pekerja yang membangun piramida untuk menjaga mereka agar tetap kuat dan sehat. Orang Rusia menjadikan bawang putih sebagai “ganti antibiotic” dan dikenal sebagai “Penisilin Rusia” karena dipercaya mengandung 1/10 kebaikan penisilin.
Manfaat bawang putih bagi kesehatan sudah sangat popular di tengah masyarakat sejak zaman dulu. Selain sebagai pendongkrak stamina seks, kini dapat dipastikan bawang putih juga mampu menangkal flu, membasmi cacing perut, mengobati rematik, dan meredakan insomnia. Juga mampu memerangi penyakit-penyakit degeneratif seperti hipertensi, stroke, jantung koroner, diabetes, ketidakseimbangan kolesterol dan kanker. Dari sekian banyak manfaat bawang putih, para ahli telah menemukan manfaat baru bawang putih yaitu dapat mencegah berat badan dan bahkan menurunkan berat badan. Suatu tes laboratorium menunjukkan bahwa tikus-tikus yang diberikan gula diet akan mengalami penurunan berat jika mereka diberi juga komponen bawang putih.
Kandungan Kimia dan Kegunaannya
Senyawa yang ada pada bawang putih adalah aliin. Ketika bawang putih dimemarkan/dihaluskan, zat aliin yang sebenarnya tidak berbau akan terurai. Dengan dorongan enzim alinase, aliin terpecah menjadi alisin, amonia, dan asam piruvat. Bau tajam alisin disebabkan karena kandungan zat belerang. Aroma khas ini bertambah menyengat ketika zat belerang (sulfur) dalam alisin diterbangkan ammonia ke udara, sebab ammonia mudah menguap. Senyawa alisin berkhasiat menghancurkan pembentukan pembekuan darah dalam arteri, mengurangi gejala diabetes dan mengurangi tekanan darah.
Selain alisin, bawang putih juga memiliki senyawa lain yang berkhasiat obat, yaitu alil. Senyawa alil paling banyak terdapat dalam bentuk dialil-trisulfida yang berkhasiat memerangi penyakit-penyakit degeneratif dan mengaktifkan pertumbuhan sel-sel baru.
Memilih Bawang Putih
Bawang putih yang dipakai di dapur hanyalah salah satu dari banyak varietas bawang putih. Ada yang warna kulitnya keungu-unguan, dan ada yang bersemu merah muda. Yang popular adalah yang berwarna putih, yaitu yang kita pakai sehari-hari di dapur.
Bagaimana memilih bawang yang baik? Varietas apapun yang anda beli, pilihlah yang umbinya mulus dan kulitnya kering. Umbi yang siungnya kecil, aromanya lebih kuat. Dalam keadaan kering, bawang putih tahan disimpan berbulan-bulan, asal ditaruh ditempat yang kering dan sejuk. Jangan disimpan dilemari es, karena akan tumbuh daun. Jika udara terlalu panas, bawang putih akan cepat mengkerut dan berbubuk abu-abu.
Produk Herbal
Saat ini telah hadir produk bawang putih dalam bentuk kapsul. Produk ini hadir sebagai pilihan produk herbal bawang putih bermutu tinggi dengan harga yang terjangkau.
Herbal ini terbuat dari 100% bawang putih murni (Allium sativum) pilihan yang dikeringkan dengan mesin oven pengering untuk menjamin keseragaman tingkat kadar air 5% dan menjaga higienitas bahan baku. Tingkat kadar air 5% merupakan batas mikroba tidak dapat hidup dan berkembang biak. Pengeringan dilakukan dengan suhu rendah untuk menjaga kandungan zat aktif bawang putih dan mempertahankan kandungan minyak atsiri yang ditandai dengan tetap terciumnya aroma khas bawang putih dan warna bahan baku yang putih bersih.
Contoh Pemakaian
Penyakit Diabetes
Sebagai obat diabetes, bawang putih bias dikonsumsi setiap harisesudah makan. Pagi, siang dan malam masing-masing dua atau tiga suing sekali makan.
Dari pengalaman, mereka yang bobot badannya di bawah 60 kg dianjurkan menggunakan dosis dua suing bawang atau setara dengan tujuh gram sekali makan. Sedang bagi mereka yang berbobot lebih dari 60 kg dengan dosis tiga suing bawang atau setara dengan sepuluh gram.
Cara penggunaannya bias dibuat sambal kecap dengan diiris-iris bersama bawang merah dan cabe untuk teman makan nasi. Bisa juga dimemarkan kemudian diseduh dengan air panas sebanyak setengah gelas dan selanjutnya diblender atau dijus.
Cara lain lagi adalah bawang diparut, kemudian diseduh air panas lalu diminum setelah hangat berikut ampas-ampasnya.
Bagi penderita diabetes, sebaiknya periksa laboratorium dulu sebelum menggunakan resep ini. Setelah menggunakan resep ini selama seminggu sebaiknya cek lagi di laboratorium. Apabila terjadi penurunan kadar gula darah cukup banyak, dosis sebaiknya diturunkan. Apabila kadar gula dalam darah mendekati normal, kurangi lagi konsumsi bawang putihnya.
Nah, ternyata bawang putih banyak khasiatnya bukan? Oleh karena itu untuk menjaga kondisi, silahkan anda membiasakan mengkonsumsi bawang putih,minimal dua suing sehari.
Sumber : Majalah Nikah Vol. 5 No. 10, hal 15-16
Bawang putih
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
?Bawang putih


Bawang putih
Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Plantae

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Liliopsida

Ordo: Asparagales

Famili: Alliaceae

Upafamili: Allioideae
Bangsa: Allieae
Genus: Allium

Spesies: A. sativum

Nama binomial

Allium sativum
L.

Bawang putih adalah nama tanaman dari genus Allium sekaligus nama dari umbi yang dihasilkan. Umbi dari tanaman bawang putih merupakan bahan utama untuk bumbu dasar masakan Indonesia.
Bawang mentah penuh dengan senyawa-senyawa sulfur, termasuk zat kimia yang disebut alliin yang membuat bawang putih mentah terasa getir atau angur.
Manfaat
Bawang putih digunakan sebagai bumbu yang digunakan hampir di setiap makanan dan masakan Indonesia. Sebelum dipakai sebagai bumbu, bawang putih dihancurkan dengan ditekan dengan sisi pisau (dikeprek) sebelum dirajang halus dan ditumis di penggorengan dengan sedikit minyak goreng. Bawang putih bisa juga dihaluskan dengan berbagai jenis bahan bumbu yang lain.
Bawang putih mempunyai khasiat sebagai antibiotik alami di dalam tubuh manusia.
BAWANG PUTIH
Sari bawang putih Allium sativum terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol serum dan trigliserida dalam serum darah . Ia juga dapat menaikkan kadar HDL serta meningkatkan aktivitas fibrinolitik . Umbi bawang putih ini pun bisa mencegah terjadinya infiltrasi ( penyusupan ) lemak , menghambat atau mencegah agregasi platelet ( bagian darah yang berperan dalam pembekuan darah ), sehingga penggumpalan darah tidak terjadi . Semua ini mencegah terjadinya pengapuran dan akan mencegah terjadinya tekanan darah tinggi serta serangan jantung ( koroner ). Maka tak salah kalau bawang putih juga dikatakan bersifat antiarteriosklerosis . Percobaan pada manusia lebih berarti untuk pencegahan .
Seluruh bagian tanaman bawang putih mengandung minyak atsiri . Kandungan senyawa itu lebih banyak terdapat di dalam daunnya ketimbang pada umbinya . Sayangnya , bawang putih mengeluarkan aroma menyengat . Untuk menghilangkannya telah dicoba dengan mencampurnya dengan minyak atsiri sirih . Juga telah dicoba dengan menggunakan campuran daun beluntas . Secara in vitro , daun beluntas bisa menghilangkan bau bawang putih , tetapi tidak mempengaruhi potensi bawang putih .
Diperlukan dua siung bawang putih atau sekitar 4 g setiap kali mengkonsumsinya . Umbi putih dengan rasa menyengat ini dikunyah hingga halus baru ditelan . Setelah itu minum air hangat secukupnya . Ini dilakukan sebanyak tiga kali dalam sehari .











BAWANG PUTIH
Apakah Itu Bawang Putih?
Bawang putih adalah tanaman umum
dengan akar berwarna putih berbentuk
umbi lapis, serupa dengan bawang
merah. Nama ilmiah adalah Allium
sativum, dan tanaman ini adalah bagian
dari familia Liliaceae (Lili). Bawang
putih dipakai baik untuk masakan
maupun sebagai tanaman obat.
Saat bawang putih segar dihancurkan
atau dicincang, enzim dalam umbinya
dilepas dan sebuah senyawa yang
mengadang sulfur (belerang) bernama
allicin dibuat. Senyawa yang mengandung
sulfur ini sering menjadi antibiotik
yang efektif.
Apakah Kegunaan Bawang Putih?
Bawang putih mungkin berasal dari
Kirgiz, daerah padang pasir Siberia.
Pujangga Cina 3000 tahun SM menguji
manfaat bawang putih. Jadi, bawang
putih mempunyai sejarah panjang dalam
penggunaannya sebagai obat. Aristoteles
menguji bawang putih pada tahun 335
SM untuk kualitas pengobatan. Pada
abad pertengahan, bawang putih telah
dipikirkan sebagai pengobatan terhadap
orang bertekanan darah tinggi, kehilangan
nafsu makan, orang dengan
masalah paru, gigitan ular, batuk rejan,
dan kebotakan. Pendeta Perancis abad 17
makan bawang putih dalam jumlah besar
untuk melawan wabah sampar, dan
dilaporkan mereka bertahan hidup lebih
lama daripada pendeta Inggris. Selama
kedua perang dunia, tentara Rusia dan
Jerman makan bawang putih sebagai
pengobatan di medan pertempuran.
Mengapa Odha Memakai Bawang
Putih?
Banyak tes sudah membuktikan bahwa
bawang putih mengandung zat anti
bakteri dan jamur. Bawang putih juga
dapat mempertahankan sistem kekebalan
tubuh, yang dalam kasus HIV sangat
dibutuhkan. Bawang putih terbukti
efektif melawan sejumlah infeksi oportunistik
termasuk herpes virus, sitomegalovirus,
kriptosporidiosis (kripto),
dan organisme mikobakteri atau kandida.
Pada beberapa kasus, pengobatan Barat
tidak efektif untuk mengobati kondisi ini.
Sebagai contoh, sebuah tes yang melibatkan
lima orang dengan kripto (lihat
Lembaran Informasi (LI) 502) di Los
Angeles menunjukkan bahwa seluruh
gejala berkurang ketika mereka memakai
banyak bawang putih. Kripto dianggap
sebagai salah satu infeksi oportunistik
yang sulit diobati. Bawang putih mengandung
sulfur, asam amino, zat mineral
termasuk germanium, selenium, dan
zinc, serta vitamin A, B, dan C. Allicin
dipercaya sebagai zat kandungan bawang
putih yang paling banyak memberikan
manfaat, selain menghasilkan bau yang
menyengat itu.
Ada Odha yang menganggap bahwa
bawang putih juga mengurangi tingkat
kolesterol dan trigliserid yang tinggi.
Masalah ini dapat menjadi efek samping
dari penggunaan terapi antiretroviral
(ART). Namun belum ada penelitian
yang membuktikan bahwa bawang putih
menimbulkan hasil ini.
Bagaimana Bawang Putih
Dipakai?
Bawang putih berbentuk pil/kapsul
bisa dibeli di apotik. Harganya memang
mahal, tetapi baunya tidak terlalu
menusuk. Kebanyakan orang memakai
bawang putih pada masakan mereka.
Beberapa orang memakan bawang putih
mentah secara teratur, biasanya dengan
memotongnya kecil-kecil, dan memakannya
bersama makanan lain. Atau, ada
juga yang merajangnya sampai halus lalu
disendokkan ke mulut, seperti puyer.
Apakah Efek Samping Bawang
Putih?
Bawang putih menimbulkan sedikit
efek samping, tetapi dosis yang tinggi
dapat menyebabkan sakit perut atau
gangguan pada usus. Hal ini terutama
terjadi bila dipakai bawang putih mentah.
Selain itu, baunya dapat dianggap
sebagai efek samping yang kurang enak!
Apakah Bawang Putih
Berinteraksi dengan Obat Lain?
Sebuah penelitian pada 2001 menunjukkan
bahwa bawang puith dan suplemen
yang mengandung bawang puith
atau allicin dapat mengurangi tingkat
saquinavir (sebuah protease inhibitor)
dalam darah rata-rata 51 persen. Hal ini
kemungkinan sangat mempengaruhi
kegiatan saquinavir terhadap HIV,
dengan kemungkinan HIV menjadi
resistan terhadap obat tersebut. Walaupun
belum ditelitikan, kemungkinan
interaksi ini terjadi terhadap protease
inhibitor lain dan juga NNRTI. Menurut
para peneliti, “kami melihat interaksi
yang jelas dan berjangka lama. Implikasi
yang jelas adalah bahwa dokter dan
pasien seharusnya berhati-hati bila
memakai bawang putih atau suplemen
kandungan bawang putih bersama
dengan ART.” Yakinkan dokter mengetahui
bila kita memakai bawang putih
sebagi suplemen.
Garis Dasar
Bawang putih adalah tanaman yang
sudah lama diketahui efektif sebagai
obat. Namun hanya sedikit penelitian
dilakukan terhadapnya, jadi efektifitasnya
tidak dapat dibuktikan. Penggunaan
biasanya tidak menimbulkan efek samping
(selain baunya), tetapi dibuktikan
ada interaksi dengan satu jenis obat
antiretorviral, dan kemungkinan juga ada
dengan beberapa jenis lain. Jadi sebaiknya
kita tidak memakai bawang putih
dengan dosis tinggi bila kita memakai
terapi antiretroviral. Namun penggunaan
sebagai rempah dalam masakan kemungkinan
tidak menimbulkan masalah.
Diterbitkan 22 Januari 2005 berdasarkan beberapa
Sumber


Nama Lokal :
Garlic (Inggris), Bawang Putih (Indonesia), Bawang (Jawa); Bawang Bodas (Sunda), Bawang handak (Lampung); Kasuna (Bali), Lasuna pute (Bugis), Bhabang pote (Madura); Bawa bodudo (Ternate), Kalfeo foleu (Timor);
Pemanfaatan :
1. Hipertensi
a. Bahan: 3 siung bawang putih,
Cara membuat: bawang putih ditumbuk halus dan diperas dengan
air secukupnya, Ialu disaring;
Cara menggunakan: diminum secara teratur setiap hari.

b. Bahan : 2 siung bawang putih;
Cara membuat: bawang putih dipanggang dengan api;
Cara menggunakan: dimakan setiap pagi selama 7 hari.

2. Asma, batuk dan masuk angin
Baban: 3 siung bawang putih, 1 sendok makan madu dan gula batu
secukupnya;
Cara membuat: bawang putih ditumbuk halus, kemudian dioplos
bersama bahan lainnya sampai merata dan diperas/disaring;
Cara menggunakan: diminum setiap pagi sampai sembuh.

3. Sakit kepala
Bahan: umbi bawang putih;
Cara membuat: umbi bawang putih ditumbuk halus;
Cara menggunakan: untuk kompres pada dahi.

4. Sakit kuning, sesak nafas dan busung air
Bahan: 1 umbi bawang putih, 1 potong gula batu sebesar telur ayam
Cara membuat : umbi bawang putih ditumbuk halus, kemudian kedua
bahan tersebut direbus bersama dengan 3 gelas air sampai mendidih
dan diaduk sampai merata, dan disaring;
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari 2 sendok makan, pagi dan
sore.

5. Ambeien
Bahan : umbi bawang putih;
Cara membuat: umbi bawang putih ditumbuk halus, kemudian diperas
untuk diambil airnya;
Cara menggunakan: dioleskan di sekitar dubur setiap hari.

6. Sembelit
Bahan: yoghurt bawang putih dan bawang merah secukupnya;
Cara membuat: kedua bahan tersebut ditumbuk halus, diperas untuk
diambil airnya, kemudian dicampur sampai merata dan disaring;
Cara menggunakan: diminuni biasa.

7. Luka memar karena tikaman atau pukulan
Bahan: bawang putih dan 1 sendok madu;
Cara membuat: bawang putih ditumbuk halus, kemudian diberi 1
sendok madu dan dicampur sampai merata;
Cara menggunakan: dioleskan pada bagian yang luka.

8. Luka kena benda tajam berkarat
Bahan: umbi bawang putih dan minyak kelapa secukupnya;
Cara membuat: umbi bawang putih dibakar, kemudian dicelupkan ke
dalam minyak kelapa dan ditumbuk halus;
Cara menggunakan: dioleskan pada bagian yang luka.

9. Mempercepat matangnya bengkak abses
Bahan : umbi bawang putih;
Cara membuat: umbi bawang putih dipanasi dengan minyak cat,
kemudian ditumbuk halus;
Cara menggunakan : ditempelkan pada bagian yang bengkak.

10. Untuk mengeluarkan serpihan kaca, kayu atau duri
Bahan: umbi bawang putih;
Cara membuat: umbi bawang putih ditumbuk halus;
Cara menggunakan: ditempelkan pada baglan yang kemasukan
serpihan kaca, kayu atau duri.

11. Sengatan serangga
Bahan: umbi bawang putih, sendowo dan garam secukupnya;
Cara membuat: umbi bawang putih ditumbuk halus, kemudian
dicampur dengan bahan lainnya sampai merata;
Cara menggunakan: dioleskan ada bagian tubuh yang disengat
serangga.

12. Mengusir cacing kremi dan cacing perut
Baban: beberapa siung bawang push;
Cara membuat: dikupas dan dicuci bersih;
Cara menggunakan: dimakan langsung.

13. Sulit tidur (insomnia)
Bahan: beberapa slung bawang putih;
Cara membuat: dikupas dan dicuci bersih;
Cara menggunakan: dimakan langsung sebelum tidur
Komposisi :
KANDUNGAN KIMIA : Dari umbi bawang putih per 100 gram mengandung : - protein sebesar 4,5 gram. - lemak 0,20 gram, - hidrat arang 23, 1 0 gram, - vitamin B 1 0,22 miligram, - vitamin C 1 5 miligram, - kalori 95 kalori, - posfor 134 miligram, - kalsium 42 miligrain. - besi 1 miligram dan - air 71 gram. Di samping itu dari beberapa penelitian umbi bawang putih mengandung zat aktif awcin, awn, enzim alinase, germanium, sativine, sinistrine, selenium, scordinin, nicotinic acid.
http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?mnu=2&id=130
http://herbalupdate.blogspot.com/search/label/Herbal%20medicine

Bagaimana Bawang Putih Melawan Kanker?


Dalam masyarakat modern bawang putih (Allium sativum) dipercaya dapat mencegah serangan jantung, penggumpalan darah, menurunkan kadar kolesterol, tekanan darah, kadar gula darah, mengurangi tukak lambung, penawar racun, pembunuh bakteri/jamur/parasit, pengikat radikal bebas, dan banyak lagi yang lain. Benarkah bumbu masakan sehari-hari ini dapat menyembuhkan kanker juga?
Berbagai studi memang menunjukkan kemampuan bawang putih dalam mencegah dan mengobati kanker, terutama yang disebabkan oleh bahan-bahan kimia berbahaya, seperti kanker prostat, perut, kolorektal (usus dan dubur), payudara, liver, kulit, dan paru-paru.

Bawang Putih Melawan Kanker
Zat-zat aktif dalam bawang putih antara lain vitamin A, B, C, kalsium, potasium, besi, karoten, dan selenium. Yang paling dominan dalam memerangi kanker adalah komponen allyl sulfur seperti diallyl sulfide, diallyl disulfide, diallyl trisulfide, S-allyl cysteine, S-allylmercaptocysteine, allicin, dan ajoene. Zat-zat tersebut mencegah pembentukan dan pengaktifan nitrosamin di dalam tubuh, juga memblokir aflatoxin, azoxymethane, benzo(a)pyrene, dan lain-lain, yang kesemuanya merupakan zat karsinogen (pemicu kanker).
Pada tahap berikutnya komponen-komponen tersebut dapat mencegah mutasi gen, menghambat proliferasi (pertumbuhan/pembelahan) sel-sel kanker, memperbaiki struktur DNA yang rusak, bahkan merangsang sel kanker untuk bunuh diri (apoptosis).
Di sisi lain bawang putih juga berperan sebagai antioksidan, mengeluarkan racun dari dalam tubuh, dan membunuh kuman Helicobacter pylori yang dapat memicu berbagai macam kanker perut.
Cara Mengkonsumsi
Sudah tentu kerja zat-zat aktif bawang putih itu tergantung pada banyak hal, misalnya tanah di mana bawang putih itu tumbuh (berpengaruh pada kadar zat-zat aktif bawang putih), komposisi zat makanan lain yang dikonsumsi bersamaan dengannya, juga cara mempersiapkan dan mengkonsumsi bawang putih itu sendiri. Kombinasi dengan selenium, asam lemak tertentu (misal asam linoleat), dan vitamin A, dapat meningkatkan kemampuan bawang putih untuk menghambat proliferasi dan meningkatkan apoptosis.
Tetapi perlu disadari bahwa proses pengolahan bawang putih dapat mematikan daya kerja zat-zat antikanker itu. Satu menit saja diproses dalam microwave, hilanglah khasiat bawang putih sebagai antikanker. Begitu juga kalau dipanaskan dalam proses pemasakan lain. Jadi bagaimana? Haruskah bawang putih itu ditelan mentah-mentah?
Ternyata sederhana saja. Hancurkan bawang putih (digeprak, diiris tipis, atau diuleg) kemudian biarkan selama 15 menit sebelum dimasak (digunakan sebagai bumbu masak). Dalam waktu 15 menit itu terjadi reaksi kimia yang mengaktifkan zat-zat antikanker golongan allyl sulfur di atas, yang tidak rusak walau dimasak. Tetapi kalau setelah dihancurkan langsung dimasak, reaksi kimia itu tidak terjadi, otomatis khasiat antikankernya hilang.
Kalau mau, bawang putih juga boleh dikonsumsi mentah. Tapi tetap saja harus dihancurkan dulu dan dibiarkan selama 15 menit. Lalu bagaimana kalau bawang akan disajikan utuh, misalnya dalam acar? Cukup kupas kemudian potong sedikit ujung-ujungnya. Lumayan, masih memiliki khasiat antikanker walau tidak sebagus kalau dihancurkan.
Potensi Bahaya
Mudah sekali bukan, menggunakan bawang putih untuk pencegahan dan pengobatan kanker? Harganya murah dan mudah didapat pula. Tetapi waspadalah, bukan berarti bawang putih boleh dikonsumsi sembarangan. Jangan mengira bahwa semakin banyak mengkonsumsi bawang putih semakin baik hasilnya.
Dosis yang disarankan untuk konsumsi bawang putih adalah 4-5 gram bawang putih segar/hari (kira-kira 1-2 siung). Kalau terlalu banyak, selain menimbulkan bau tidak sedap pada nafas dan kulit, kadang menimbulkan alergi, gangguan pencernaan (muntah, diare, iritasi, produksi gas berlebihan), asma bronkial, dermatitis, mengurangi kadar protein dan kalsium dalam darah, juga mengurangi produksi sperma.
Terlalu banyak bawang putih meningkatkan resiko perdarahan karena kemampuannya dalam mencegah pembekuan darah. Karena itu pada penderita yang hendak atau baru saja menjalani pembedahan, konsumsi bawang putih sebaiknya dibatasi.
Bawang putih juga meningkatkan kerja enzim-enzim dalam hati untuk membuang racun dari dalam tubuh. Pada orang sehat kemampuan ini sangat bermanfaat, tetapi hati-hatilah, dia juga bisa membuang obat-obat yang Anda telan dan obat-obat kemoterapi . Pengobatan Anda menjadi sia-sia, bukan? Karena itu, kalau Anda ingin menambah konsumsi bawang putih atau menggunakan produk suplemennya, konsultasilah dulu dengan dokter.

1 komentar:

  1. Iya, bawang putih memang bagus untuk berbagai penyakit, apalagi ditambah habbatussauda
    Ini produk habbagarlic cocok dikonsumsi

    http://berkhasiat.web.id/jualan/herbal-darahtinggi-kolestrol-habbagarlic-af/

    atau kunjungin situs www.berkhasiat.web.id

    Atau langsung pesan sarang semut papua secara online ke 0813-80-262524 (Ryan) -- SMS/WhatsApp/Telegram/Line

    BalasHapus